Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal berbasis potensi desa, Kalurahan Sidoluhur mengadakan kegiatan Pelatihan Desa Preneur Model K45PAK tahap Pengembangan bersama Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama 3 hari mulai tanggal 6 sampai dengan 8 Mei 2025
Pada Pembukaan acara hadir Bapak Wisnu Hermawan, S.P., M.T. dari Dinas Koperasi Daerah Istimewa Yogyakarta, pemandu acara Yuli Kurniawan Ketua Desa Preneur Kalurahan Sidoluhur diikuti peserta dari pengurus dan anggota Desa Preneur Kalurahan Sidoluhur.
Pada kegiatan pelatihan hari pertama yang menjadi pemateri adalah Dr. Duddy Roesmara menyampaikan materi Manajemen Pemasaran Global dan Cahyo Budi Nugroho,S.E. menyampaikan materi Branding. Peserta diajari membuat slogan untuk produk mereka masing-masing, dan peserta sangat antusias dalam kegiatan ini. Peserta juga dikenalkan pada Model K45PAK, yaitu konsep pengembangan Desa Preneur berbasis 4 aspek utama: Kewirausahaan, Kemitraan, Kreativitas, dan Kemandirian.
Sesi selanjutnya diisi dengan sosialisasi tentang pentingnya pengembangan UMKM berbasis potensi lokal. Narasumber menjelaskan bahwa Kalurahan Sidoluhur memiliki potensi sekaligus banyak kekayaan lokal seperti kerajinan tangan, produk pertanian, olahan makanan tradisional, hingga hasil perkebunan yang bisa diolah menjadi produk bernilai jual tinggi.
Setelah sesi sosialisasi selesai, peserta diajak untuk memahami cara penjualan yang efektif, termasuk teknik pemasaran digital dan offline. Jika ingin melaksanakan pemasaran digital maka perlu beberapa sosial media yang bisa digunakan untuk mempromosikan. Narasumber pelatihan memaparkan berbagai strategi penjualan yang bisa diterapkan oleh pelaku usaha desa.
Beberapa poin penting:
1. Mengenal target pasar berarti menyesuaikan produk dengan kebutuhan dan daya beli konsumen.
2. Memaksimalkan media sosial berarti menggunakan platform seperti Instagram, WhatsApp Business, dan TikTok untuk promosi
3. Mengikuti bazar dan pameran sebagai ajang memperluas jaringan dan mengenalkan produk ke khalayak umum.
Peserta juga dilatih membuat kalimat promosi yang menarik dan belajar bagaimana menjalin hubungan baik dengan pelanggan, termasuk pentingnya pelayanan yang ramah dan cepat tanggap.
Sesi berikutnya adalah pelatihan pengemasan dan branding produk. Peserta diajarkan bahwa kemasan yang menarik dapat meningkatkan nilai jual produk hingga dua kali lipat. Para peserta diminta membawa contoh produk masing-masing, kemudian diajak untuk melakukan simulasi rebranding bersama tim fasilitator.
Dalam sesi ini, beberapa produk warga seperti keripik singkong, jajan pasar, dan lainnya mulai dikemas ulang menggunakan desain yang lebih modern dan profesional. Peserta juga dikenalkan pada aplikasi canva yang mudah digunakan, untuk mengedit desain atau logo brand. Tujuannya adalah agar pelaku UMKM bisa memberikan branding pada hasil produksinya dan dikenal oleh masyarakat.
Di akhir kegiatan, para peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan testimoni dan rencana mereka setelah pelatihan. Banyak yang menyatakan siap untuk mengembangkan usahanya dan bertekad menerapkan ilmu yang telah didapat. Dengan semangat dan partisipasi aktif dari warga, pelatihan ini menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem kewirausahaan desa yang kuat, kreatif, dan berkelanjutan. Kalurahan Sidoluhur siap menyambut masa depan dengan optimisme bahwa kemandirian ekonomi bukan sekadar wacana, tetapi bisa diwujudkan melalui kerja nyata bersama.